Halaman

Monday 28 March 2011

Gurihnya Bisnis Penitipan Hewan Saat Lebaran

Muhammad Zaenuddin
299068
(Rata-rata pelanggan bisa menghabiskan uang antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta)
VIVAnews - Hewan peliharaan sepertinya sudah menjadi tren kaum urban. Namun binatang kesayangan mereka hampir tak mungkin dibawa mudik, apalagi jika menggunakan pesawat. Selain itu, sulit bagi mereka untuk membagi waktu antara bersilaturahmi dengan mengurus hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan lainnya di kampung halaman. Penitipan hewan pun menjadi tempat yang paling aman.
Tak heran, jika saat mudik Lebaran, gerai penitipan hewan menangguk untung, laiknya perusahaan transportasi saat mudik Lebaran.Kebutuhan yang tinggi atas jasa penitipan hewan banyak dimanfaatkan oleh toko hewan peliharaan (pet shop) yang menyediakan pelayanan ini selama pemiliknya mudik. Contohnya adalah Hellow Pet Shop yang terletak di Kemang, Jakarta Selatan. Selain melayani penjualan hewan peliharaan, toko ini juga membuka jasa penitipan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing berbagai jenis.
"Permintaan tinggi menjelang libur Lebaran kemarin," seorang pegawai Hellow Pet Shop, Warso, saat ditemui VIVAnews hari ini. Sembari merawat hewan pelanggannya, Warso bercerita, para pelanggan menitipkan hewan peliharaannya jauh hari sebelum cuti Lebaran. Sebab jika tidak memesan tempat sebelumnya, mereka tidak akan kebagian. "Sebab tempatnya terbatas," kata dia.
Di Hellow Pet Shop ini, hewan peliharaan yang dititipkan dikenakan biaya sekitar Rp70 ribu per hari. Itu tidak termasuk biaya makan, hanya sewa kandang saja serta perawatan lain.
Tidak mudah untuk menitipkan hewan. Ada syaratnya. Setiap hewan akan dicek terlebih dahulu kondisi kesehatannya. "Ini menghindari risiko hewan itu sakit atau menulari hewan lain," ujarnya.
Dia menyebutkan, para pelanggan ini bukan hanya dari masyarakat Indonesia saja, melainkan sejumlah pekerja ekspatriat yang hendak mengisi liburan ke negaranya saat Lebaran ini.Peningkatan pendapatan dari bisnis ini, juga dialami jasa penitipan hewan lainnya, seperti Gajah Mada Pet Shop yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Saat libur Lebaran kali ini permintaan penitipan hewan terus meningkat. "Tak ada kandang yang tak terisi," kata salah satu pegawai Gajah Mada Pet Shop, Sari, kepada VIVAnews.Penitipan hewan peliharaan di tempat ini dikenakan biaya sebesar Rp60 ribu per hari. "Biaya itu sudah termasuk biaya makan, mandi dan penitipan," ujar Sari.
Rata-rata pelanggan bisa menghabiskan uang antara Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta untuk biaya penitipan. Bayangkan jika ada 100 hewan bisa dititipkan. Ini bisa jadi peluang bisnis yang lumayan menggirukan di Hari Raya. (kd)
Sumber :  VIVAnews.com
Selasa, 14 September 2010, 10:57 WIB

Teori utamanya, sebelum menjalankan sebuah bisnis yang kita utamakan adalah melihat potensi keuntungan serta potensi kerugian. Potensi keuntungan akan menjadikan bisnis yang kita jalankan akan berjalan terus. Hal ini didukung dengan manajerial yang baik juga. Musim lebaran jasa penitipan binatang peliharaan salah satu pangsa yang baik. Namun pangsa ini umumnya dijalankan di kota-kota besar. Pembukaan yang signifikan dengan output yang cukup besar. Teorinya dalam menjalankan usaha bisnis penitipan binatang peliharaan ini kita harus cepat, cermat dan tanggap. Dengan melihat situasi seperti ini diharapkan  peluang mendulang rupiah pasti ada. Walaupun hanya saat lebaran dan natal saja. Alasannya karena hanya waktu-waktu tertentu seperi lebaran dan natal saja pemilik kerepotan terhadap binatang peliharaannya. Membawa pulang bintang tersebut tentunya akan merepotkan, meninggalkannya di rumah juga akan mengkhawatirkan. Nah, sekali lagi inilah peluang untuk buka usaha bisnis penitipan binatang.
Omzer dari bisnis penitipan binatang ini sangat baik pada saat lebaran dan natal. Bayangkan saja hari biasa 6-7 binatang yang biasa dititipkan. Tetapi kalau di musim lebaran bisa mencapai 150 ekor binatang. Kita ambil contoh saja yang paling banyak dititipkan yaitu kucing Rp 25.000,00/24jam dan anjing sedang Rp 65.000/24jam (Sumber: Pet Depo, daerah Tomang Jakarta Barat). Dengan asumsi misalnya kucing yang dititipkan 40 ekor/24jam dan anjing 60 ekor/24jam. Sudah tentu kita mampu menafsir berapa pendapatan kotor  kita perhari. Rp 4900.000. Tetapi itu belum dikurangi beli makanan, gaji karyawan, dokter hewan, perawatan tempat, membeli vitamin. Intinya binatang peliharaan di beri service layaknya di sebuah hotel.
Bisnis seperti ini di luar negeri sudah berjalan lama. Tetapi di Indonesia sendiri baru 2-3 tahun yang lalu mulai berkemabang terutama di kota-kota besar. Bisnis ini saya yakin sangat potensial sekali mengingat dalam menjalani bisnis ini tanpa ada promosi di surat kabar apapun atau flyer.
Sekali lagi bisnis seperti ini bagi kita khususnya yang penyayang binatang merupakan bisnis yang sangat potensial. Dan menjadi satu pertimbangan yang baik. Terutama menjelang lebaran dan natal cukup menjanjikan. Walaupun pengelolaannya cukup sulit juga tetapi persaingan dalam bisnis ini tergolong sedikit. Kendala utamanya pada waktu pertama pendirian adalah mencari calon konsumen. Pembangunan kepercayaan merupakan hal yang perlu petama kita lakukan kepada mereka.  

No comments:

Post a Comment