Halaman

Tuesday 29 March 2011

Ekonom Stanchard Meramal Pertumbuhan PDB Indonesia Capai 7% di 2012


Para ekonomi Standard Chartered Bank meramalkan di 2011 laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) mencapai 6,2% per tahun pada akhir tahun ini, 6,5% pada tahun 2011 dan 7% pada tahun 2012. “Pertumbuhan ini akan didorong oleh konsumsi domestik yang kuat, tingkat bunga global yang rendah dan tingginya harga komoditas,” demikian diungkapkan para ekonom Standard Chartered Bank (Standchart) seperti Fauzi Ichsan.
Fauzi yang menjabat sebagai Ekonom Senior Standchart menambahkan, diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendorong investasi bidang ekonomi riil serta pertumbuhan GDP di atas 7%, dan Bank Indonesia juga harus siap untuk menaikkan suku bunga demi mengendalikan inflasi yang telah diperkirakan.
Fauzi Ichsan dan beberapa ekonom Standchart lainnya juga memperkirakan apresiasi terhadap Rupiah akan terus meningkat sepanjang sisa tahun ini hingga tahun depan. Sejalan dengan itu, cadangan devisa juga akan terus meningkat untuk mendukung apresiasi tersebut. Fauzi Ichsan mengatakan bahwa risiko terbesar terhadap kesempatan Indonesia untuk dapat unggul dalam perekonomian global adalah kemungkinan kecil terjadinya krisis ekonomi global berganda, serta risiko pelarian modal.
Kepala Bagian Riset Standard Chartered Bank untuk Asia Tenggara, Tai Hui, mengatakan: “Ketahanan Asia dalam menghadapi penurunan suhu ekonomi global, memberikan keyakinan bagi kami bahwa Asia akan tetap tangguh menghadapi kemungkinan adanya gejolak di masa depan,” ia menguraikan. Hui melanjutkan, mata uang Asia akan terus mengalami apresiasi yang dikarenakan oleh arus masuk modal, keamanan dan keunggulan performa perekonomian secara global. Dalam beberapa bulan ke depan perekonomian besar dunia seperti Cina, India dan Indonesia akan tampil lebih baik. Menurut Hui, Ini dapat terjadi karena ekspor diperkirakan melambat pada sisa tahun 2010 dan selama semester pertama tahun 2011, yang disebabkan oleh melemahnya Amerika Serikat serta Eropa.
Dalam 12 bulan ke depan, Amerika Serikat juga dapat mengalami pemulihan ekonomi walau amat perlahan, karena masih lemahnya konsumsi domestik. Selain itu Pertumbuhan ekonomi di Cina akan sedang-sedang saja, tetapi Hui memprediksi kondisi tersebut akan membantu pertumbuhan  berkelanjutan jangka panjang di perekonomian yang besar.

Thursday, September 30th, 2010
Sumber : SWA.com (online)

No comments:

Post a Comment