Teori, Paradigma, dan Strategi Pembangunan Ekonomi
untuk Indonesia
1. Teori Pembangunan Ekonomi untuk Indonesia
Banyak teori yang merumuskan perlunya pembangunan ekonomi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu teori tersebut adalah teori dari David Ricardo yang menyimpulkan bahwa pembangunan ekonomi dalam masyarakat itu tergantung pada 4 faktor yaitu : Jumlah penduduk, jumlah modal, luas tanah, dan tingkat teknologi. Keempat faktor ini saling berkorelasi dan mempunyai andil yang besar dalam menentukan pembangunan ekonomi suatu negara. Dari banyak teori yang saya baca memang teori David Ricardo yang paling mendekati dengan kondisi yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar (menempati posisi keempat dunia), Jumlah modal yang sangat besar yang dapat dibuktikan dengan jumlah kekayaan sumber daya alam yang ada, Luas tanah Indonesia yang sangat luas serta tingkat teknologi yang semakin maju dengan adanya transfer teknlogi. Alasan saya memilih teori ini juga karena teori pertumbuhan Harrod-Domar, teori pertumbuhan Rostow, teori pertumbuhan Solow, dibangun dari struktur masyarakat pelaku ekonomi yang berbeda dengan struktur ekonomi masyarakat Indonesia. Contoh saja dapat kita lihat di Indonesia, struktur masyarakat terhadap pemilikan aset ekonomi oleh sebagian besar rakyat yang sangat kecil jumlahnya, sedangkan sebagian kecil rakyat menguasai aset ekonomi yang sangat besar. Hal ini menjadi suatu persoalan utama yang menyebabkan perekonomian nasional tidak berjalan secara efisien dan menyebabkan trickle down effect juga tidak berjalan maksimal.