Halaman

Friday 14 November 2014

Alhamdulillah, S.E (Part 1)-Cerita Skripsi


Skripsi menjadi salah satu prasyarat kelulusan untuk jenjeng strata 1. Skripsi juga menjadi bagian dari kreativitas berpikir mahasiswa, kombinasi pemikiran dari ilmu-ilmu yang didapat sewaktu kuliah. Beberapa orang diantara mengganggap skripsi menjadi beban, skripsi menjadi momog yang menakutkan. Tapi ada juga mahasiswa/i yang mengganggap skripsi menjadi hal yang menyenangkan, apalagi topiknya lagi in, dalam artian banyak dibicarakan.

Kuliah sebanyak 142sks di FEB UGM saya rasa cukup sebagai bekal untuk meluapkan ide-ide dalam sebuah karya skripsi.Dalam kesempatan ini, saya menulis skripsi dengan tema Konsumsi Energi Listrik di Jawa Tengah. Sebuah tema yang lagi -in karena diberbagai media sedang banyak dibicarakan mengenai beban puncak, pemadaman bergilir, sampai dengan penyesuaian tarif (bahasa halus untuk kenaikan tarif).


Januari 2014, menjadi awal saya login KRS skripsi, tetapi kenyataan Februari 2014 baru benar-benar mengerjakan skripsi. Berbekal beberapa jurnal electricity energy harus saya baca khatam benar-benar paham dan mengerti. Beberapa jurnal jumlah halaman bahkan mencapai 40 lembar (hiks), jumlah yang sangat banyak untuk sebuah jurnal. Bayangkan jika ada 9 jurnal yang harus dibaca. Akhir Februari 2014 semua jurnal sudah kumengerti dari maksud, tujuan, alat analisis, data, metode ekonometrika dan hasil. Dan semua itu memakai data panel.  Balik lagi harus cari catatan ekonometrika pak Edhie Purnawan, setelah ketemu yah panik, catatan ternyata hanya 2 lembar saja, dan data panel waktu itu hanya diajarkan dalam satu kali pertemuan. Alhasil aku cari buku-buku Ekonometrika lain, dari bahasa Indonesia seperti Agus Widarjono, sampai buku-nya asing, seperti Gujarati, Enders.

Dan ternyata anak IE 2010, banyak yang memakai data panel.Ya jadi bisa tukar ide, ilmu, pikiran dan gagasan. Dan aku punya kenalan mas Bambang (dulu bimbingan bu Endang) yang jago data panel. Alhamdulillah ilmu tentang data pabel dapat dipahami.


Terus, bagaimana dengan Data?
Beberapa data dari skripsi saya dapatkan dari BPS, tentunya dari beberapa rilisan terbitan BPS. Ada juga data mengenai PMDN, yang benar-benar susah untuk ditemukan. Saya harus bolak-balik ke BKPM Jakarta (Gatot Subroto, dekat LIPI) untuk mendapatkan data PMDN. Setelah dikirim oleh mbak Ratri (salah satu staff BKPM) ternyata datanya bolong-bolong (ga lengkap). lah ini ga bisa bunyi dong?? bagaimana membunyikan data kalau datanya saja tidak ada.

Selama ini saya berpikir top-down soal data, ternyata salah besar.
Data PMDN yang disediakan BKPM dengan BPMD di tingkat provinsi lebih lengkap data di Provinsi. huhu.. kalau gitu ngapain saya ke Jakarta deh, kalau di Semarang aja ada. :(
tiga kali bolak-balik ke BPMD Semarang di Jalan Mgr. Soegiyoptanoto No. 1 Semarang (dimana tu? ternyata dekat sama Lawang Sewu),, hehe Alhamdulillah dapat.
Banyak rintangan dalam mencari data. Dari diremehin oleh staff, staff pemegang data lagi pergi, bahkan hal yang sepele-pun seperti kurang syarat untuk mendapatkan data. Alhasil 6 kali bolak-balik Magelang-Semarang, 1 kali kena tilang polisi gegara mutus marka..